Rabu, 17 Desember 2008

Hati-hati, Hati (Dialog senja)


Aku:
Hati. Qolb. Hatiku. Senantiasa bolak-balik. Akankah engkau menjadi sahabatku?
Yang senantiasa menyuarakan kebenaran. Pemberi semangat. Atau, terlalu tulikah telingaku untuk mendengar suaramu? Terlalu lama kutinggalkan engkau. Hingga suaramu begitu lemah dan menjauh.

Hati:

Engkau. Senantiasa bermain. Bermain dengan keyakinanmu. Tak kau dengarkah suara lantangku, akan kebenaran. Tak pernah kuberhenti sampaikan kata-kata untukmu.
Hanya, Kau pilih suara yang lain. Suara yang mengecilkan kebesaranmu. Suara yang menggelapkan cahayamu. Suara yang padamkan apimu.


Aku:
Aku, tetap disini. Meneguhkan hatiku. Mengenali diriku. Damaikan aku.

Hati
:

Aku, tetap bersamamu, terus berputar bersama putaran semesta. Menari bersama Ilahi, menanti damainya dirimu dengan engkau.


Saatnya kan tiba, ketika aku dan engkau menari bersama, selaraskan jiwa untuk bersama Sang pemilik takdir. Selaras, menari bersama semesta. Hembuskan, dengungkan Zikr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger Template: Listed at Lasvak

|

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007